Syair Makrifat, concluding with a colophon (written in bold) giving the name of the scribe as Encik Umar and the time of writing as the eve of Friday (i.e. Thursday). Text begins (f.1v): Bismillah itu permulaan hakiki / dengan nama Allah tuhan yang maha tinggi / ialah tuhan yang menjugai / segala hambanya yang berbahagiText ends (ff.23v-24r): Alhamdulillah tamatlah surat / kalam tercecah dawat lekat / diberi Allah apalah ibarat / bertambah iman orang menyurat // Tamat surat petang Jumaat / kalam tercecah dawat pun lekat / nabi menolong[?] kepada umat / dalam hati gempar[?] kiamat // Surat ini Encik Umar yang empunya / sekalian orang boleh meminjamnya / baik-baik sedikit menaruhnya / jangan diberi bercerai akan jaitannya[?]ff. 24r-28r: Syair Dagang, attributing the composition to a man of Melaka.Text begins (f.24r): Dengarkan tuan sa'ir / dikarangkan fakir suatu sindir / mudah-mudahan ibaratnya hadir / menghiburkan hati yang banyak pikir // Taulan dengarkan cerita / dikarangkan fakir anak Malaka / duduk di dalam duka nestapa / dibuatkan sa'ir suatu ceritaText ends abruptly (f.28r): Emas itu sangat berbangsa / menaruh dia sangatlah bisa / jikalau lengah kita semena / sakitnya terlebih ular yang bisa, Or 6899)